Sabtu, 26 September 2015

IHSG Dilema Yen, Rupiah dan The Fed

ihsg dilema

Apa yang terjadi pada ekonomi dan pasar saham Indonesia kemarin? Benarkah ini baru awal dari krisis yang akan semakin dalam? Atau kepanikan investor yang kelewat batas dan menyebabkan Black Monday (24/08)?


Kejadian ini merupakan buntut dari kebijakan bank sentral China yang melakukan devaluasi terhadap mata uang China dan menyebabkan ketidakstabilan mata uang dunia yang dimana memberikan ketidakpastian mengenai arah ekonomi global. Ketika terjadi perang mata uang, terutama oleh Yuan vs USD, dimana hal ini juga menjadi salah satu pertanyaan dari China apakah mata uang mereka akan dimasukkan ke dalam sistem devisa internasional atau SDR? Ketidakpastian mengenai safe haven pun muncul, kemudian membuat The Fed kesulitan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga acuan-nya, efek ini yang menjalar pada sebagian besar pasar modal global karena ketika ada kenaikan suku bunga maka otomatis pasar saham akan turun sesuai kaidah-nya.



Seketika pasar saham China crash! dan kemudian ada injeksi yang besar di pasar modal China, di mana pemerintah telah memberikan stimulus setidaknya 1 triliun yuan untuk membeli saham dalam rangka untuk menstabilkan pasar modal - hanya untuk melihat harga tidak terjun lebih dalam. 
Lalu apakah ini menjadi awal dari krisis di pasar modal China? Majalah The Economist, melihat-nya tidak. Meskipun perekonomian menghadapi masalah serius, kekacauan keuangan yang menyesatkan. Pasar saham China telah lama diejek sebagai kasino, dan untuk alasan yang baik, bursa relatif kecil dibandingkan perekonomian, dengan nilai yang diperdagangkan hanya sepertiga dari PDB, dibandingkan dengan lebih dari 100% di negara maju. Saham dan fundamental ekonomi memiliki banyak kesamaan. Ketika harga saham naik hampir tiga kali lipat di tahun ini hingga Juni, mereka tidak lebih mencerminkan peningkatan yang menakjubkan dalam prospek pertumbuhan China dan kemudian itulah awal dari penurunan pasar saham yang tiba-tiba.

Pemerintah bergerak cepat dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait kemudahan berinvestasi dan pengetatan transaksi valas di dalam negri. Adapun enam kebijakan yang diusulkan adalah tax allowance untuk perusahaan yang mampu melakukan reinvestasi dengan hasil dividen, kebijakan bea masuk anti-dumping sementara, dan bea masuk tindak pengamanan sementara terhadap produk impor yang unfair trade. Kemudian, pemerintah memberikan bebas visa kunjungan singkat terhadap wisatawan dari beberapa negara, kewajiban penggunaan biofuel hingga 15% agar mengurangi impor solar, penerapan letter of credit untuk produk sumber daya alam, dan restrukturisasi perusahaan reasuransi domestik.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com