Amerika Serikat, negara dengan ekonomi terbesar dunia, mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat lebih dari perkiraan sebelumnya. Produk domestik bruto naik pada 3,9 persen tingkat tahunan, dibandingkan dengan estimasi sebelumnya 3,7 persen, demikian rilis Departemen Perdagangan pada Jumat (25/09) di Washington. Perkiraan median dari 76 ekonom yang disurvei Bloomberg menyatakan kenaikan 3,7 persen.
Dengan perekrutan yang kuat, harga bensin yang lebih murah dan harga rumah yang lebih tinggi mungkin akan mempertahankan pembelian rumah tangga, menyumbang sekitar 70 persen dari perekonomian.Perkiraan ekonom untuk GDP, nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan, berkisar dari 2,7 persen menjadi 4,1 persen.Revisi ke atas didorong oleh peningkatan yang lebih besar dalam belanja konsumen dan investasi bisnis dalam konstruksi komersial dan perumahan.
Ekonomi rebound pada kuartal terakhir setelah tumbuh pada kecepatan 0,6 persen dari Januari sampai Maret di tengah cuaca musim dingin yang keras, perselisihan perburuhan di pelabuhan Pantai Barat dan mundurnya investasi energi industri setelah terjunnya harga minyak.Konsumsi rumah tangga direvisi dengan peningkatan 3,6 persen dibandingkan dengan perkiraan awal 3,1 persen, dan angka sebelumnya 1,8 persen dari Januari sampai Maret.
Di antara rincian lainnya, investasi bisnis naik pada laju 5,2 persen tahunan, dibandingkan dengan estimasi sebelumnya 4,1 persen. Investasi dalam struktur nonhunian, termasuk gedung perkantoran dan pabrik, naik 6,2 persen, yang paling dalam lebih dari satu tahun. Konstruksi perumahan meningkat pada tingkat 9,3 persen, naik dari perkiraan sebelumnya 7,8 persen.
Pengeluaran perusahaan pada peralatan dan perangkat lunak menghasilkan keuntungan tipis pada kuartal terakhir.
0 komentar:
Posting Komentar